Alumni PeTIK Depok yang Kini Bekerja di Kedutaan Besar Malaysia sebagai Network Engineer

Memuat Informasi Kabar dan Informasi Kegiatan Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pesantren PeTIK Adalah Lembaga Pendidikan Vokasi Dan Merupakan Lembaga Pendidikan Non-Formal Teknik Informatika (Satu Tahun, Setingkat Kurikulum). Memiliki Program Kuliah IT Gratis Dan Pesantren Gratis Menjadi Pesantren Terbaik Lulusan SMA/SMK Sederajat Untuk Mendapatkan Kuliah Gratis Dibidang IT.

Alumni PeTIK Depok yang Kini Bekerja di Kedutaan Besar Malaysia sebagai Network Engineer

Muhammad Adil Fathurrahman, seorang pemuda berusia 20 tahun asal Bogor, Jawa Barat, adalah alumni Pesantren PeTIK Depok angkatan 10 tahun akademik 2022-2023. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara, Pengalaman berharga sebagai mahasantri di PeTIK mengantarkannya pada pencapaian kariernya saat ini, menjadikannya sebagai seorang Network engineer yang sukses.

Ketika  menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA, Adil memutuskan untuk mengikuti seleksi masuk Pesantren PeTIK. Dorongan ini datang setelah mendapatkan informasi dari teman ibunya tentang program beasiswa IT berbasis pesantren yang ditawarkan oleh Pesantren PeTIK. Dengan latar belakang pendidikan di sekolah berbasis pesantren, Adil merasa tertarik untuk melanjutkan pendidikannya di PeTIK Depok yang menawarkan kombinasi antara pendidikan agama dan teknologi.

Selama di PeTIK, Adil memilih jurusan Pengelolaan Sistem dan Jaringan, karena ia bercita-cita bekerja secara remote. Menurutnya, kurikulum yang diajarkan di PeTIK sangat relevan dengan dunia kerja. “Kurikulum di PeTIK sangat bagus sekali karena berfokus pada dasar-dasar ilmu jaringan, yang sangat terpakai di dunia kerja. Setelah menguasai kurikulum di PeTIK, saya hanya perlu mengembangkan ilmu yang saya dapat,” ujarnya.

Setelah lulus dari PeTIK pada tahun 2023, Adil berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai Network Engineer. Dalam dua bulan setelah kelulusannya, ia diterima bekerja sebagai Engineering On Site (EOS) di Gedung Altira, Jakarta Utara. Setelah itu, ia pindah dan melanjutkan kariernya di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, bekerja di bagian IT Engineering. Di lingkungan baru ini, Adil merasa tertantang untuk mempelajari hal-hal baru yang belum pernah ia dengar sebelumnya. “Saya senang bisa bekerja di sini, meski cukup sulit karena harus mempelajari hal baru, tapi ini sangat menambah ilmu untuk ke depannya,” katanya.

Pencapaian Adil membuat orang tuanya sangat bangga. “Orang tua saya alhamdulillah senang karena saya bisa bekerja,” tuturnya. Dari hasil pekerjaannya, Adil kini mampu membiayai kuliahnya sendiri. Saat ini, ia melanjutkan studi S1 di jurusan Sistem Informasi, Adil juga dapat membantu perekonomian keluarganya.

Adil merasa bersyukur menjadi mahasantri Pesantren PeTIK, pengalaman bertemu teman yang berbeda daerah dan pengajaran yang menyenangkan membuatkanya tidak akan melupakan Pesantren PeTIK Depok. “Saya sangat berterima kasih kepada PeTIK, terutama kepada Pak Wahyu dan Pak Dudi yang telah mengajarkan ilmu tentang jaringan. Terima kasih juga kepada Ustad Wahyu atas arahannya selama saya di PeTIK. Jika saya tidak masuk PeTIK, saya tidak bisa sampai di titik ini.”

Tidak lupa, Adil menyampaikan rasa terima kasih kepada para Muzakki YBM PLN yang telah mendonasikan untuk pendidikan di PeTIK. “Terima kasih kepada Muzakki YBM PLN atas donasinya yang telah membantu saya menuntut ilmu. Saya berharap bisa bertemu langsung dan berterima kasih kepada para Muzakki.”

Pengalaman Muhammad Adil Fathurrahman menjadi bukti bahwa pendidikan, dan kerja keras dapat mengubah kehidupan, serta menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berjuang meraih impian mereka.

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *