pesantren gratis – Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengumuman Kelolosan Seleksi Tahap II PMBT PeTIK TA 2025-2026 – Gelombang 2

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Semoga Allah meridhoi dan memberkahi aktifitas kita sehari-hari. Aamiin.

Bersama ini disampaikan hasil kelulusan seleksi Tahap II yang meliputi Tes Akademik dan Tes Baca Qur’an. Penerimaan Mahasantri Baru Terpadu (PMBT) PeTIK Gelombang I Tahun Akademik 2025-2026 Gelombang 2.

Bagi yang telah dinyatakan lulus seleksi tahap II, maka akan mengikuti seleksi tahap III yaitu, Wawancara. Berikut daftar nama calon mahasantri yang akan mengikuti seleksi tahap III:

No	Nama	Asal Kota / Kabupaten	Provinsi
1	Abdullah Azzam	Bogor	Jawa Barat
2	Ahmad Bajri	Kota Cirebon	Jawa Barat
3	Ahmad Faisal Amar	Pringsewu	Lampung
4	Ahmad Fathur Rahman Ramdhani	Sambas	Kalimantan Barat
5	An Akhfriza Hamdani	Pringsewu	Lampung
6	Ari	Ciamis	Jawa Barat
7	Ahmad Alwan	Depok	Jawa Barat
8	Beli Dermawan	Banyuasin	Sumatera Selatan
9	Caca Handika	Bandung	Jawa Barat
10	Faisal Febriansyah	Cirebon	Jawa Barat
11	Hafis Wibisono	Rejang Lebong	Bengkulu
12	M Raja Mangi Marisa	Kota Depok	Jawa Barat
13	Muhammad Hilmy Dzaky	Bekasi	Jawa Barat
14	Muhamad Agil Rustiani	Tangerang	Banten
15	Muhamad Faisal	Sukabumi	Jawa Barat
16	Muhammad Al Faruq	Kota Tasikmalaya	Jawa Barat
17	Muhammad Alfarizi Arroofi	Jombang	Jawa Timur
18	Muhammad Farhan Ramadhani	Kota Adm. Jakarta Timur	DKI Jakarta
19	Muhammad Ghani Setiawan	Bogor	Jawa Barat
20	Muhammad Ramadhani	Pasuruan	Jawa Timur
21	Nurhidayat	Tangerang	Banten
22	Nurul Musthofa	Kota Depok	Jawa Barat
23	Rafi Adzka Nasution	Kota Medan	Sumatera Utara
24	Rifandro Dandika Syafa Adriandopo	Kota Depok	Jawa Barat
25	Wahyu Hidayat	Bogor	Jawa Barat
26	Zidan Maulana Ibrahim	Kota Sukabumi	Jawa Barat

Pelaksanaan Seleksi Tahap III atau Wawancara akan dilaksanakan pada Senin, 26 Mei 2025. Proses wawancara dilaksanakan secara online.

Kontak Informasi : 085810279065 (Ali)

English for Employee

Pesantren PeTIK mengadakan pelatihan bahasa Inggris khusus untuk tenaga pendidik dan kependidikan yang berlangsung pada 9-11 Desember 2024 di ruang Enterprise Pesantren PeTIK.

Kegiatan ini menghadirkan pengajar dari STTI NIIT I-TECH, Jakarta. Selama 3 hari, para peserta diajarkan metode menyampaikan kalimat dan berani berbicara dalam bahasa Inggris, pendekatan yang lakukan pengjar ini sejalan dengan target utama pelatihan yaitu membentuk kebiasaan berbicara bahasa Inggris (speaking) di lingkungan kerja Pesantren PeTIK, sehingga komunikasi sehari-hari dapat lebih efektif dan profesional.

Selain itu, pelatihan ini bertujuan agar para pendidik mampu membimbing mahasantri dalam memahami sumber belajar berbasis bahasa Inggris, yang menjadi kebutuhan utama bagi mereka yang mendalami bidang teknologi informasi. Dengan kemampuan ini, diharapkan mahasantri dapat lebih mudah mengakses berbagai sumber daya IT yang mayoritas disajikan dalam bahasa Inggris.

Program ini merupakan bagian dari upaya Pesantren PeTIK untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan global. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik bagi para pendidik maupun mahasantri.

Penyuluhan Kesehatan Mahasantri Pesantren PeTIK

Sebagai bagian dari upaya menjaga kondisi kesehatan mahasantri dalam mendukung proses belajar dan pengembangan diri, Pesantren PeTIK menggelar kegiatan penyuluhan kesehatan pada Sabtu (16/12). Acara yang berlangsung pukul 09.00 WIB ini bertempat di lingkungan pesantren dan mengundang Tim Penyuluh Kesehatan dari Puskesmas Kelurahan Rangkapanjaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Dalam kegiatan ini, Tim Penyuluh Kesehatan memberikan materi edukasi mengenai pola hidup sehat di lingkungan pesantren. Materi yang disampaikan meliputi pola makan bergizi, pentingnya olahraga, kebersihan lingkungan, serta langkah-langkah pencegahan penyakit menular. Selain itu, mahasantri juga mendapatkan pembekalan praktis, seperti teknik mencuci tangan yang benar, pengelolaan stres, dan pentingnya istirahat cukup.

Para mahasantri tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Sesi tanya jawab yang diadakan di akhir acara menjadi momen bagi mereka untuk memperdalam pemahaman tentang topik yang dibahas. "Kami sangat terbantu dengan penyuluhan ini karena menambah wawasan tentang cara hidup sehat di pesantren," kata salah satu mahasantri.

Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan mahasantri dapat menerapkan gaya hidup sehat sehingga mendukung mereka dalam menjalankan aktivitas belajar. Pesantren PeTIK berharap kesehatan yang terjaga akan menjadi salah satu kunci keberhasilan mahasantri dalam mencapai cita-cita.

Sukma Hidayatullah : Alumni Pesantren PeTIK yang Kini Menjadi Pengajar IT

Sukma Hidayatullah adalah salah satu alumni Pesantren PeTIK angkatan VIII, yang menuntut ilmu di sana pada tahun akademik 2020-2021. Sukma berasal dari Jakarta, dan perjalanan pendidikannya di PeTIK menjadi sebuah kisah inspiratif yang menunjukkan semangat belajar di tengah tantangan. Pada saat Sukma memasuki Pesantren PeTIK, dunia sedang dilanda pandemi COVID-19, yang memaksa sistem pendidikan dilakukan secara online. Meskipun begitu, Sukma dan teman-temannya tetap bersemangat mengikuti setiap perkuliahan dengan tekun, meskipun harus berhadapan dengan layar komputer selama satu tahun penuh.

Setelah lulus dari Pesantren PeTIK, Sukma memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S1 di jurusan Teknik Informatika. Keputusannya ini didorong oleh minat dan keterampilan yang ia bangun selama di PeTIK, terutama di bidang teknologi informasi. Selama di Pesantren PeTIK, Sukma mendapatkan bekal yang kuat dalam ilmu pemrograman, yang kemudian ia aplikasikan dalam pendidikan tinggi dan kariernya di masa depan.

Kini, Sukma Hidayatullah mengabdikan dirinya di Pesantren PeTIK sebagai pengajar IT. Dalam peran barunya ini, ia mengajar pemrograman kepada mahasantri Pesantren PeTIK. Sukma merasa sangat senang dan bersyukur bisa berbagi ilmu dengan para santri yang tengah belajar. Baginya, ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memberikan manfaat, sekaligus menjadi bagian dari proses pendidikan yang lebih besar.

Harapan Sukma terhadap mahasantri adalah agar ilmu yang ia sampaikan dapat bermanfaat bagi masa depan mereka, terutama ketika mereka terjun ke dunia kerja. Sukma percaya bahwa dengan bekal ilmu teknologi informasi yang mereka dapatkan di Pesantren PeTIK, mahasantri akan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif.

Sukma menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada YBM PLN (Yayasan Baitul Maal PLN). Berkat dukungan dari para muzaki YBM PLN, Sukma dapat merasakan kesempatan untuk belajar di Pesantren PeTIK dan sekarang bisa berbagi ilmu dengan generasi berikutnya. Sukma merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari perubahan positif yang diberikan oleh YBM PLN dalam dunia pendidikan, khususnya di bidang teknologi informasi.

Sudarman: Pemimpin BEM PeTIK yang Bertekad Membawa Manfaat untuk Pesantren

Sudarman, adalah mahasantri Pesantren PeTIK Depok yang berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Dengan latar belakang keluarga petani, Sudarman memiliki semangat yang luar biasa untuk menggali ilmu, khususnya di bidang teknologi informasi.

Sudarman memilih jurusan Pengembangan Pemrograman Mobile di Pesantren PeTIK. Keputusannya untuk bergabung di PeTIK didorong oleh keinginannya untuk mendapatkan ilmu IT sebagai bekal berharga untuk memajukan pesantren asalnya dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi pesantren tempat ia mengabdi. Ia bercita-cita membuat aplikasi yang bermanfaat bagi kebutuhan pondok pesantren, seperti aplikasi pengelolaan data atau marketplace berbasis mobile. Sebelumnya, ia merupakan santri di Pesantren Sukamakmur Bogor, lembaga dibawah naungan YBM PLN.

Selama di PeTIK, Sudarman memiliki kesempatan untuk belajar menjadi seorang pemimpin dengan terpilih sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasantri (BEM) PeTIK. Baginya, menjadi Ketua BEM adalah tantangan besar sekaligus pengalaman berharga. Sebagai ketua, ia bertugas membantu menjalankan berbagai program di PeTIK, mulai dari perkuliahan hingga agenda harian. Ia juga mengoordinasikan beberapa divisi, seperti divisi ibadah, keamanan, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan olahraga, bahasa, serta pengelolaan konsumsi.

Dalam tiga bulan terakhir, Sudarman berhasil mengembangkan tampilan aplikasi mobile, salah satunya aplikasi marketplace sederhana. Prestasi ini menjadi bukti bahwa ia tidak hanya mampu menyerap ilmu, tetapi juga menerapkannya secara nyata. Di sisi lain, ia juga tetap menjaga semangat keagamaannya, terbukti dengan keberhasilannya menghafal 15 hadits Arbain.

Rasa syukur selalu menghiasi perjalanan Sudarman di Pesantren PeTIK. Ia merasa beruntung bisa menjadi bagian dari PeTIK, mengingat banyak orang yang ingin bergabung tetapi terbatas oleh kuota. Sebagai bentuk terima kasihnya, Sudarman menyampaikan doa dan harapan untuk YBM PLN yang telah mendukung program pendidikan di PeTIK.

"Semoga program yang dilaksanakan YBM PLN terus berlanjut dan semakin meningkat. Untuk para muzakki, semoga terus memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan, demi terwujudnya cita-cita generasi muda yang belum mampu kuliah," ungkapnya.

Pesantren PeTIK Berikan Pelatihan Pembuatan Website untuk Kepala Lembaga PKBM se Kota Depok

Pesantren PeTIK Depok mendapat kepercayaan dari Dinas Pendidikan Kota Depok (Disdik Kota Depok) bidang PKBM untuk memberikan materi workshop berupa pengenalan dan pembuatan website yang diikuti oleh para kepala lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Kota Depok pada Senin, 25 November 2024 bertempat di aula Bank BJB Margonda, Depok.

Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kota Depok (Disdik Kota Depok) melalui bidang PKBM. Kegiatan bertujuan untuk membantu lembaga-lembaga PKBM di Kota Depok memiliki media website yang profesional sehingga mampu memaksimalkan publikasi program-programnya dan dikenal lebih luas oleh masyarakat.

Direktur Pesantren PeTIK, Bapak Riki Bagus Santoso, menjadi pengisi utama pelatihan tersebut, didampingi oleh staff PeTIK Solusi Digital, M. Zacky Ilham. Dalam sesi pelatihan, para peserta diajak untuk memahami pentingnya keberadaan website sebagai wajah digital lembaga mereka serta diberikan panduan praktis dalam membuat dan mengelola website.

"Di era digital seperti sekarang, memiliki media online seperti website bukan lagi sebuah pilihan, tetapi kebutuhan. Kami berharap pelatihan ini dapat membantu lembaga PKBM lebih efektif dalam menyampaikan program-program mereka kepada masyarakat," ujar Bapak Riki Bagus Santoss dalam sambutannya.

Dinas Pendidikan Kota Depok mengapresiasi inisiatif Pesantren PeTIK dalam mendukung program pemberdayaan lembaga PKBM. "Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin banyak lembaga pendidikan nonformal yang mampu memanfaatkan teknologi untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas," ujar perwakilan Disdik Kota Depok, Ibu Afifah.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan lembaga-lembaga PKBM di Kota Depok dapat meningkatkan visibilitasnya, memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi, dan mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan nonformal di Kota Depok.

Dedikasi Alumni PeTIK Depok untuk Dunia Pendidikan

Dulsaid, seorang pemuda asal Kabupaten Lebak, Banten, adalah alumni Pesantren PeTIK Depok angkatan 5 tahun akademik 2017-2018.

Setelah lulus dari PeTIK pada tahun 2018, Anak ke 4 dari 4 bersaudara ini mulai bekerja sebagai Tenaga Kependidikan di SMA Negeri 1 Leuwidamar Lebak, Banten.

Dalam pekerjaannya, ia diberi tanggung jawab besar di bagian pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah. Berkat keahlian yang ia pelajari di PeTIK, terutama dalam bidang teknologi, Dulsaid menjadi bagian yang penting di sekolah, khususnya dalam memelihara fasilitas agar tetap berfungsi optimal untuk menunjang proses belajar-mengajar. Keahliannya di bidang jaringan komputer terbukti sangat dibutuhkan di sekolah tempatnya bekerja, Keahliannya tersebut menjadi penopang utama, terutama dalam kegiatan-kegiatan penting seperti Penerimaan Siswa Baru dan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang memerlukan jaringan komputer yang stabil dan handal.

Tak hanya bekerja, Dulsaid juga melanjutkan studinya di jenjang S1 dengan mengambil jurusan Teknik Informatika. Kesibukan kerjanya tidak menghalanginya untuk terus belajar dan menyelesaikan pendidikan formalnya, hingga berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2022.

Dulsaid menyampaikan rasa syukur atas pengalamannya belajar di Pesantren PeTIK. Menurutnya, PeTIK telah memberikan pengaruh yang besar terhadap karirnya saat ini. "Karena Pesantren PeTIK, Dul bisa seperti ini. Dul dulu didik tentang komputer dan ilmu agamanya, meskipun cuma setahun di PeTIK, tapi Alhamdulillah terasa banget manfaatnya," ungkapnya dengan penuh syukur.

Dulsaid juga mengucapkan terima kasih kepada para muzakki YBM PLN yang telah memberikan kesempatan merasakan pendidikan di Pesantren PeTIK Depok, “Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk muzakki YBM PLN, guru-guru, para ustadz di PeTIK. Semoga selalu dalam lindungan Allah dan dilancarkan rezekinya, aamiin,” tambahnya.

Dulsaid adalah contoh nyata bagaimana pendidikan di Pesantren PeTIK tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten secara teknis tetapi juga memiliki nilai-nilai keagamaan dan dedikasi tinggi dalam pengabdian. Dengan segala pengalaman dan ilmu yang dimilikinya, Dulsaid terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik di dunia pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi para siswa di daerahnya.

Kunjungan Disdik Paud Dikmas Kota Depok

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, (PAUD DIKMAS) Kota Depok, Bapak Suhyana, melakukan kunjungan ke Pesantren PeTIK Depok pada Rabu, 6 November 2024. Dalam kunjungan ini, beliau didampingi oleh Ibu Afifah selaku Penilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Kota Depok. Kunjungan ini sebagai bagian dari program pembinaan Dinas Pendidikan Kota Depok, Kepada LKP yang sudah terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK).

Dalam Kesempatan ini direktur PeTIK Depok bapak Riki Bagus Santoso memberikan informasi mengenai program unggulan Pesantren PeTIK dan capaian PeTIK yang sudah meluluskan ratusan alumni yang sudah berkiprah di dunia kerja.

Suhyana memberikan apresiasi kepada Pesantren PeTIK Depok atas upaya nya memberikan pelatihan di bidang IT bagi generasi muda yang belum bisa melanjutkan kuliah karena faktor ekonomi, “Dalam kesempatan ini saya memberikan apresiasi yang setinggi tingginya buat PeTIK. Saya melihat disini adalah wadah pembinaan genreasi muda anak anak yang masih kesulitan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, setelah lulus SMA bisa belajar di TIK PeTIK dan juga bisa bisa belajar agama di PeTIK sehingga mental dan life skill nya bisa betul-betul terasah dan teruji untuk bisa menghadapi masa depan yang gemilang.” Ujar Suhyana.

Selain pembinaan, kunjungan ini juga membahas peluang kerja sama program antara PeTIK dan Pemerintah Kota Depok, khususnya terkait pelatihan keterampilan teknologi informasi (IT) bagi masyarakat Depok. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan digital warga Depok, mendukung pengembangan SDM, dan membuka peluang baru di dunia kerja berbasis teknologi.

Tekad M. Ilmiyanur Mengangkat Derajat Keluarga Melalui Pendidikan

M. Ilmiyanur, atau yang akrab disapa Ilmi, adalah seorang mahasantri asal Bangka Belitung yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Pesantren Teknologi Informasi dan Komunikasi (PeTIK) Depok. Lahir sebagai anak bungsu dari delapan bersaudara, Ilmi tumbuh dengan impian untuk membanggakan keluarganya, terutama saudara-saudaranya yang selama ini menjadi inspirasinya. Keputusan Ilmi untuk merantau ke Depok demi menuntut ilmu di PeTIK bukanlah hal yang mudah, tetapi ia percaya bahwa dengan menempuh pendidikan di PeTIK, ia bisa memberikan kebanggaan bagi keluarga. Ia selalu mengingat pesan orang tua nya “kamu ingat masih ada orang tua dan kakak dan abang, untuk dibanggakan dan untuk diangkat derajat nya.” Ujar Ilmi.

Di Pesantren PeTIK, Ilmi memilih jurusan Pengelolaan Sistem dan Jaringan, bidang yang menarik minatnya karena memberikan kesempatan untuk memahami dunia teknologi yang sangat relevan dengan kebutuhan masa kini. Meski baru dua bulan belajar, Ilmi sudah mampu memahami dasar-dasar jaringan komputer, “Alhamdulillah selama 2 bulan di PeTIK Ilmi sudah bisa yang namanya mengenal Linux Fundamental, Network Fundamental, dan Crimping-crimping kabel seperti contoh kabel LAN (Local Area Networking), yaitu kabel straight dan kabel Cross.” ujar Ilmi dengan semangat.

Ilmi berharap, setelah lulus dari Pesantren PeTIK, ia bisa segera bekerja dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya. Ia berkeinginan besar untuk bisa langsung diterima di dunia kerja, sehingga dapat membantu keluarga dan membanggakan orang tuanya.

“harapan Ilmi apabila setelah lulus dari Pesantren PeTIK, yaitu bisa langsung terjun ke dunia kerja dan bersaing dengan sarjana-sarjana lain. walaupun disini hanya setahun tapi Insya Allah Ilmi akan bisa bersaing dengan yang lain.” ungkap Ilmi penuh harap.

Talkshow spesial Hari Santri Nasional 2024

Kegiatan Talkshow Nasional dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024 yang diselenggarakan secara daring sukses dilaksanakan pada Sabtu, 2 Novembe 2024. Talkshow yang bertemakan “Kemandirian dan Prestasi Santri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga dan Ummat”, menghadirkan dua narasumber yang berpengalaman dalam pemberdayaan pondok pesantren di bidang ekonomi, yaitu Dr. Umi Waheeda dan Ustadz Ahmad Tazakka Bonaza. Talkshow ini turut dihadiri oleh KH. Abdurrahman, Ketua Forum Pondok Pesantren se-Kota Depok, yang menyampaikan sambutan kepada 60 peserta yang hadir.

Dr. Umi Waheeda, pendiri Pondok Pesantren Nurul Iman Islamic Boarding School yang menampung 15.000 santri memberikan pandangan berharga mengenai kemandirian pesantren, terutama dalam bidang ekonomi. Ia memberikan contoh pesantren yang dikelola nya bisa mempunyai banyak unit usaha sehingga kegiatan operasional sehari-sehari pesantren berjalan dengan baik. Umi Waheeda juga memberikan pandangan bahwa, pesantren sebagai pusat pendidikan Islam juga harus mampu mencetak santri yang mandiri secara ekonomi agar dapat berdaya saing. “Jadi sistem pendidikan di Nurul Iman bisa dibilang holistic dan integrated, dan kami memaksa santri kami harus menjadi santri yang kaya raya dan alim, supaya menjadi pemimpin yang fathonah, amanah, sidiq dan tabligh”

Sementara itu, Ustadz Ahmad Tazakka Bonaza berbagi pandangannya mengenai langkah-langkah konkret yang dapat diambil pesantren untuk mewujudkan ekonomi mandiri, termasuk menginisiasi unit-unit usaha berbasis pesantren yang dapat meningkatkan kesejahteraan santri dan keluarga besar mereka. “Ketika pesantren ingin membangun ekonomi yang kuat, pendidikan nya berkualitas maka pilar keduanya adalah membangun lembaga ekonomi, ada koperasinya, unit-unit usaha, ini tidak bisa dihindari.”

Kegiatan talkshow ini diharapkan mampu menginspirasi pesantren-pesantren di seluruh Indonesia untuk terus mengembangkan potensi ekonomi mandiri demi kesejahteraan umat.