Kebersamaan Subuh Berjamaah Bersama Warga Sekitar
Shalat subuh berjamaah merupakan salah satu ibadah yang memang menantang bagi sebagian besar umat muslim, terutama di antara anak muda dan kaum pria. Namun, nilai keutamaan dari shalat subuh sangatlah besar bagi mereka yang melaksanakannya, terlebih jika dilakukan secara berjamaah. Di PeTIK, mahasiswa diwajibkan untuk menjalankan shalat 5 waktu secara berjamaah, termasuk shalat tahajud dan dhuha.
Setiap bulan, kepala pengasuh PeTIK, Wahyu Ilahi, mengadakan kegiatan shalat subuh berjamaah dan sesi kajian di masjid-masjid sekitar PeTIK. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menguatkan ikatan spiritual, memperluas pengetahuan, dan terlibat secara sosial dengan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini biasanya dilakukan pada hari Sabtu, ketika mahasantri memiliki sedikit kegiatan belajar di kelas. Dimulai dengan shalat tahajud berjamaah di PeTIK, kemudian mereka bersiap-siap untuk pergi ke masjid yang telah ditentukan untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah dan kajian setelah subuh.
Meskipun masih mengantuk, mahasantri berjalan bersama-sama menuju masjid. Ada yang bahkan mengadakan perlombaan lari agar tidak ketinggalan shalat subuh berjamaah. Kegiatan ini selalu diawasi oleh kepala pengasuh dan alumni khidmat agar terlaksana dengan baik dan tidak ada yang terlewat.
Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya terbatas pada lingkung- an pesantren. Melalui interaksi dan kehadiran aktif di masjid sekitar, PeTIK menjadi lebih dari sekadar institusi pendidikan. Hal ini memberikan kesempatan kepada mahasantri untuk memperkenalkan PeTIK kepada masyarakat sekitar, memperluas pengetahuan mereka, serta membangun hubungan baik dengan warga sekitar.
Kegiatan ini bukanlah hal baru. Sejak angkatan ke-2 hingga angkatan ke-11, kegiatan ini tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan keagamaan dan pendidikan di PeTIK. Keberlanjutan kegiatan ini menunjukkan komitmen pesantren dalam mengakar dan menjaga nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan keterlibatan dalam lingkungan sekitar.
Dengan semangat ini, PeTIK bukan hanya menjadi pusat pendidikan teknologi yang unggul, tetapi juga lembaga yang membentuk karakter, menjembatani ilmu dan spiritualitas, serta menjadi bagian integral dari komunitas sekitar. Tradisi ini menegaskan bahwa di era modern, nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas tetap menjadi pondasi tak tergantikan bagi generasi muda.”